Fenomena Citayam Fashion Week Ikut Dikomentari Media Fashion Jepang, Beri Saran Ini Untuk Mengembangkannya

Fenomena Citayam Fashion Week Ikut Dikomentari Media Fashion Jepang, Beri Saran Ini Untuk Mengembangkannya
Foto: Citayam Fashion Week (Indozone)

Media tersebut juga sempat menyoroti sisi negatif perkumpulan ABG di Citayam Fashion Week yang dianggap membuat area Sudirman yang terkenal elit dipenuhi dengan sampah. Menurutnya, hal ini bisa diatasi dengan mengajak remaja-remaja tersebut untuk hidup berdampingan dengan baik.

"Seseorang di thread menyebutkan tentang membuang sampah sembarangan, jelas hal ini perlu dipastikan bahwa para remaja tersebut tidak menyebabkan masalah bagi penduduk atau bisnis lokal. Tidak yakin bagaimana berkomunikasi tentang itu, tetapi secara umum, kita harus hidup berdampingan dengan baik bersama komunitas lokal," lanjutnya.

Mereka juga mengungkap alasan mengapa Harajuku masih eksis sampai sekarang. Rupanya, hal ini tidak lepas dari kontribusi banyaknya mahasiswa dari perguruan tinggi jurusan mode dan kecantikan, yang membawa penggiat Harajuku sebagai model untuk tugas kuliahnya. Selain itu, toko-toko lokal juga senang hadirnya Harajuku membuat penghasilan mereka meningkat.

"Hal lain yang membuat sebagian orang lebih mudah menerima adegan fashion jalanan adalah remaja ini menghabiskan uang di toko-toko lokal di Harajuku. Tidak ada yang membuat skeptis komunitas lebih bahagia daripada pelanggan yang membayar," tutup akun Tokyo Fashion.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"