Dianggap Jutek dan Sewot, Terungkap Penyebab Dokter dan Perawat di Rumah Sakit Pemerintah Kurang Disukai Pasien

Dianggap Jutek dan Sewot, Terungkap Penyebab Dokter dan Perawat di Rumah Sakit Pemerintah Kurang Disukai Pasien

Banyak dokter  dan perawat yang bekerja di rumah sakit pemerintah , seperti Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD. Konon beberapa dokter dan perawat di rumah sakit tersebut ada yang tidak membuat nyaman pasien, misalnya dianggap jutek atau suka sewot.

Dilansir dari Quora, seorang warganet yang pernah bekerja di rumah sakit pemerintah menceritakan, jika diduga para dokter dan perawat terlihat jutek karena rumah sakit pemerintah berbeda dengan rumah sakit yang dikelola pihak swasta. Misalnya rata-rata pasien yang datang ke rumah sakit adalah peserta BPJS Kesehatan sehingga tidak membayar mahal di rumah sakit itu.

Selain soal bayaran, diduga dokter dan perawat kurang bersemangat ketika bertemu pasien karena pola pikir pasien yang tidak cocok atau tidak nyambung dengan pihak rumah sakit. Tidak semua pasien memiliki intelejensi dan kecerdasan sehingga saat diajak komunikasi tidak nyambung dengan dokter dan perawat.

Terungkap Penyebab Dokter dan Perawat di Rumah Sakit Pemerintah Kurang Disukai Pasien (Tempo.co)

Dokter dan perawat di rumah sakit pemerintah merasa kurang nyaman dengan banyak pasien yang dirawat ditunggu oleh banyak orang atau keluarganya. Biasanya ini terjadi sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Banyak pengantar atau keluarga pasien yang menjadikan rumah sakit sebagai tempat wisata sehingga membuat rumah sakit kotor dan berbahaya.

Padahal namanya rumah sakit adalah tempat banyak virus penyakit. Bukannya malah menunggu di rumah, malah berbondong-bondong menginap di rumah sakit. Saat menginap di lorong atau selasar rumah sakit, orang-orang ini malah bisa mengganggu pasien lain, termasuk dokter dan perawat yang sedang melakukan pemeriksaan di sana.

Banyak orang yang menunggu pasien, membuat beberapa fasilitas rumah sakit jadi terkena dampak. Misalnya toilet pasien atau toilet umum yang digunakan keluarga pasien bukan hanya melakukan buang air, tetapi dipakai untuk hal lain, seperti mencuci piring hingga mencuci baju.

 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"