Demi Anak Bisa Dapat Pekerjaan, Ortu Ini Rela Jual Organ Tubuhnya

Demi Anak Bisa Dapat Pekerjaan, Ortu Ini Rela Jual Organ Tubuhnya

Seorang wanita asal Korea Selatan dengan inisial K dijatuhi hukuman karena ia mencoba menjual organ tubuhnya supaya putranya bisa diterima kerja.

 

Wanita berusia 50 tahun tersebut dikenakan denda setelah dirinya berusaha membantu putranya agar bisa mendapatkan pekerjaan.

 

Dikutip dari Koreaboo, Februari lalu, K bertemu dengan karyawan dari perusahaan konstruksi berinisial N. K menyinggung soal ketua perusahaannya yang sedang sakit dan butuh transplantasi hati.

 

Dari laporan  Pengadilan Distrik Pusat Seoul, K berniat untuk mendonorkan hatinya dengan imbalan putranya bisa diterima kerja di perusahaannya itu dan memperoleh kompensasi RP 1,2 miliar.

Ilustrasi penjualan organ (insert live)

 

Anak dari ketua perusahaan itu pun setuju dengan persetujuan tersebut. K kemudian melakukan pemeriksaan di rumah sakit dan meminta persetujuan donasi organ dengan kedok untuk membantu menantu.

 

Permohonan donasi organ itu lalu disetujui oleh ational Institute of Organ, Tissue and Blood Management atau badan pengawas untuk donasi organ di Korea. Setelah proses transplantasi, seketika K terkena Covid-19 sehingga proses operasi harus ditunda.

 

Sang perawat juga menaruh curiga kepada K dan melaporkannya ke polisi untuk dilakukan penyelidikan mengenai perdagangan organ.

 

Undang-undang transplantasi Organ Korea melarang keras penjualan organ dengan imbalan barang atau jasa.

 

"Pengambilan dan transplantasi organ sangat dilarang oleh undang-undang karena dapat merusak kesehatan masyarakat dan membahayakan kesehatan dan kehidupan baik donor maupun penerima jika dilakukan secara ilegal. Karena tindakan para terdakwa melanggar hal ini, mereka tidak dapat menghindari hukuman berdasarkan hukum pidana," isi putusan Pengadilan Distrik Pusat Seoul.

 

Karena kejadian itulah K dikenakan denda Rp 36,5 juta dan karyawan N dijatuhi hukuman selama 6 bulan penjara karena terlibat dalam kasus tersebut.

 

Sedangkan ketua perusahaan meninggal dunia tak lama setelah penyelidikan itu berlangsung.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"