TGH Turmuzi Badaruddin (Datok Bagu), Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan kesaksian soal kewalian Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur.
Menurut Datok Bagu, Gus Dur merupakan sosok yang digadang-gadang sebagai wali kesepuluh setelah Walisongo.
Wafatnya Gus Dur di tahun 2009 memberi arti bahwa ia tetap hidup dan hanya berpindah tempat. Dari alam fana ke alam kekal.
# Cerita Datok Bagus Soal Kewalian Gus Dur
Sosok TGH Turmuzi Badaruddin atau Datok Bagu (terbaruberita.id)
Mengutip media online miliki NU, Datok Bagus sempat membagikan kisahnya yang membuktikan kewalian Gus Dur tak lama setelah beliau wafat.
Kisah itu berawal ketika jenazah Gus Dur akan dibawa dari Jakarta menuju Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur untuk dimakamkan di Ponpes yang didirikan oleh kakenya.
Di hari pemakaman Gus Dur, Datok Bagu dengan rombongan yang terdiri dari enam orang memutuskan untuk datang langsung menghadiri prosesi pemakaman Gus Dur.
Rombongan Datuk Bagu kemudian menaiki sebuah pesawat dari Lombok menuju Surabaya. Setibanya di Surabaya, Datuk Bagu mengaku sempat melihat jenazah Gus DUr melintas tak jauh darinya. Sayangnya, mereka ketinggalan jauh dan tak bisa mengikuti rombongan jenazah Gus Dur.