Keputusan seseorang karyawan untuk resign atau berhenti kerja memang sah-sah saja. Makanya banyak yang mencari alasan untuk resign yang tepat saat mengutarakan hal tersebut kepada atasan atau rekan kerja yang lain. Jangan sampai saat ditanya alasan untuk resign, karyawan itu malah bingung dan mengutarakan alasan yang tidak masuk akal.
Beberapa contoh alasan untuk resign bisa diucapkan dengan maksud yang jelas. Mulai dari pertimbangan soal income, tawaran pekerjaan di tempat lain, hingga karir yang dianggap stuck atau tidak berkembang. Berikut ini beberapa contoh alasan untuk resign yang mungkin bisa dilontarkan.
Dapat Tawaran Kerja
Salah satu faktor memutuskan pindah kerja adalah soal uang atau gaji. Banyak perusahaan yang siap membayar karyawan dengan gaji yang besar dibandingkan perusahaan sebelumnya yang membuat karyawan menjadi tergoda dan memutuskan untuk berhenti kerja.
Urusan uang memang sesuatu yang cukup sensitif. Makanya jangan sampai dicap sebagai karyawan yang materialistis karena sekedar mengejar uang. Lalu contoh kalimat yang bisa diucapkan terkait dapat tawaran kerja di tempat lain adalah: “Saya memutuskan untuk pindah bekerja karena ada tawaran dari perusahaan lain yang baik untuk saya dan keluarga saya”. Setidaknya karyawan memutuskan pindah kerja karena memperhitungkan faktor keluarga.
Gaji Tidak Sesuai
Urusan gaji yang kecil dan tidak sesuai memang menjadi masalah klasik sebagai alasan untuk resign. Hal itu membuat karyawan menjadi jengah dan akhirnya cari pekerjaan di perusahaan yang bisa memberikan gaji yang lebih besar dari perusahaan sebelumnya. Tentu saat mengutarakan alasan tentang pendapatan, seorang karyawan harus hati-hati.
Jangan sampai mengutarakan kalimat yang salah dan malah membuat atasan atau perusahaan tempat bekerja sebelumnya sakit hati. Biar bagaimana pun perusahaan sebelumnya pernah berjasa untuk hidup anda bukan? Berikut contoh alasan yang cocok soal gaji yang tak sesuai: Memang pendapatan saya di perusahaan ini cukup untuk saya, namun saya juga harus memikirkan kehidupan keluarga saya”. Alasan itu kembali melihat faktor keluarga dalam kehidupan karyawan.
Ingin Kuliah Lagi
Karyawan yang ingin fokus kuliah atau mengejar gelar S2 misalnya, banyak mengakhiri pekerjaan di sebuah perusahaan. Tentu jika memiliki gelar yang ingin dicapai, seorang karyawan bisa mendapatkan karir yang lebih baik di perusahaan berikutnya. Lalu bagaimana pengucapan alasan yang sesuai? “Saya mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, saya ingin mendalami ilmu tersebut agar karir saya semakin cemerlang”.