Bunglon itu pertama kali ditemukan pada 1992 di Perbukitan Malawi dan dilepaskan ke hutan terpisah sejauh 95 kilometer dekat Mikundi untuk meningkatkan peluang hewan itu bertahan hidup. Tim menemukan sekitar 17 bunglon dewasa di dua petak hutan di Perbukitan Malawi, kemudian 21 bunglon dewasa serta 11 bunglon remaja di salah satu petak hutan dekat Mikundi.
Namun banyaknya hutan yang ghuhukang membuat bunglon menjadi terisolasi dan tidak dapat melakukan perjalanan sehingga mereka kesulitan untuk berkembang biak dan berbagi gen. Kini tim ahli sedang menyerukan rencana aksi yang komprehensif untuk melestarikan bunglon yang terancam punah.