Brand Dior Dikecam di China, Dituding Merampas Budaya untuk Rok Seharga Rp57 Juta

Brand Dior Dikecam di China, Dituding Merampas Budaya untuk Rok Seharga Rp57 Juta

Brand fashion Dior dikecam oleh China lantaran dianggap sudah mengeksploitasi budaya China melalui desain di salah satu produknya.

Belum lama ini, brand berkelas asal Perancis itu diketahui merilis rok dengan aksen lipit. Produk itu pun langsung diprotes oleh para mahasiswa di China karena merasa mencuri baju adat China.

Sembari menggunakan busana Handu, para mahasiswa tersebut melakukan aksi demo di depan toko Dior di Perancis. Bahkan menurut Women’s Wear Daily,  mereka juga akan melakukan demo di toko Dior yang berada di New York dan London.

Dior sendiri menjelaskan jika baju itu merupakan rok mengembang bergaya lipit khas Dior. Mereka mengaku terinspirasi dari rok seragam sekolah.

Brand Dior dikecam China karena dituduh mencuri budaya China (instagram.com)

"Rok dengan panjang di pertengahan tersebut diperbarui dengan gaya baru dan variasi yang modern," tulis website.

Selain itu, model rok tersebut dianggap mengikuti rok budaya China yang disebut Mamina atau Rok Wajah Kuda yang sempat digunakan di masa dinasti Ming. Apalagi, rok rilisan Dior itu dibanderol seharga Rp 57 jutaan.

Jika dilihat sekilas, bentuk rok tersebut memang memiliki siluet seperti potongan A-line dengan detail lipit di sampingnya. Namun rok itu dibuat dengan panjang ¾, sedang rok Mamian dulu biasanya dipakai untuk menunggang kuda.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"