Bissu, Dukun 'Waria' dari Bugis yang Dianggap Keturunan Dewa yang Suci dan Sakti Bukan Main!

Bissu, Dukun 'Waria' dari Bugis yang Dianggap Keturunan Dewa yang Suci dan Sakti Bukan Main!
Bissu dipilih sejak masih anak-anak (genpi.co)

Sebelum dipilih, mereka harus membuktikan diri kalo mereka memiliki berkat tersebut. Calon Bissu harus menjalani tes berbaring pada sebuah rakit. Dalam tes itu, mereka sengaja tidak diberi makan selama tiga hari tiga malam. 

Jika lolos, maka dia telah membuktikan diri bahwa dia adalah seorang Bissu yang sejati.

Seorang yang akan menjadi Bissu harus melewati ritual yang panjang. Semua dimulai saat usianya masih 13 tahun. Calon Bissu juga harus belajar ilmu-ilmu khusus dalam adat Bugis. Ilmu itu diperuntukkan bagi para Bissu dan tidak pernah diajarkan kepada orang lain yang bukan calon Bissu.

Para calon Bissu juga harus melewati ritual yang disebut dengan "Irebba" jika inigin menjadi seorang Bissu. Prosesi ini berlangsung selama berhari-hari dan para calon Bissu juga harus bisa melewati prosesi tersebut.

Seorang anak harus melewati ritual panjang untuk jadi Bissu (republika.co.id)

Bissu sebenarnya bukanlah 'waria'. Dalam tradisi Bugis, mereka adalah gender kelima setelah laki-laki, perempuan, laki-laki berpakaian perempuan, dan perempuan berpakaian laki-laki. Bissu adalah gender tersendiri.

Maka dari itu, Bissu dianggap spesial karena itu adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Mereka diberikan kelebihan dari orang lain dan bertugas memimpin upacara adat yang diselenggarakan suku Bugis.

Bissu sangat dihormati di Tanah Bugis. Meerka diibaratkan sebagai orang sakti penjaga suku Bugis.

Bissu dianggap sebagai keturunan langsung dari dewa. Mereka bertugas menyampaikan pesan pada roh-roh leluhur. Karena memiliki orientasi seksual yang ambigu, Bissu juga dituntut untuk tetap suci hingga akhir hayatnya. Soalnya, bukan tidak mungkin kalo para Bissu isa tergoda satu sama lain.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"