Usia Arsilan yang kini tak muda lagi membuatnya harus mencari cara untuk membiayai hidup sendiri. Akhirnya dia memutuskan untuk menjadi seorang pemulung di kawasan Tugu Proklamasi. Hasil yang didapat tak menentu karena dia tidak bisa bekerja dari pagi sampai malam karena fisiknya tak kuat seperti masih muda dulu.
Dalam sehari biasanya Arsilan bisa menjual barang-barang yang dia dapatkan kepada pengepul dan mendapatkan uang berkisar Rp 20 ribu. Arsilan tetap bersyukur meski pendapatan yang dikantongi sangat kecil. "Yang penting bisa buat minum kopi,"pungkasnya.