survive kanker kelenjar getah bening & paru stadium 4, stelah itu jd penyiar di prambors, punya 9k tmn2 baru di twitter, 18k tmn2 di ig, dan 187k di tiktok, keluarga semua sehat, dan pacar yg baik keajaiban itu nyata kok. pic.twitter.com/VYIq7kxnVy
— bella arswendita. (@belswen) May 15, 2021
Saat itu, Bella memang tak mau memberi tau kondisinya itu kepada orang tua. Hingga akhirnya ia berhasil masuk ke grand final kontes Abang Mbpok Bekasi, ia pun memberi tau kondisi benjolan di lehernya kepada orang tua.
Saat diperiksakan ke dokter, Bella sangat hancur ketika dinyatakan mengidap kanker paru-paru dan kelenjar getah bening.
"Aku hancur banget. Aku tahu akan kehilangan rambutku. Aku cinta banget sama rambutku yang sudah sepanjang ini dan merawatnya susah. Aku juga sedang menikmati masa-masa indah menjadi mahasiswa baru. Punya rumah dan lingkungan baru. Aku dan keluarga memutuskan untuk tidak menjalani kemoterapi," tuturnya.
Bella memutuskan untuk menjalani pengobatan alternatif yang direkomendasikan oleh seorang perawat. Namun kondisinya malah makin memburuk.
"Di tempat pengobatan tersebut, cuma menjalani pengobatan dua kali seminggu. Minum obat seperti jamu sebanyak lima kali sehari. Setelah enam bulan rutin berobat, tak kunjung sembuh. Aku pun memutuskan untuk beralih ke pengobatan lain. Bukannya malah membaik, kondisinya justri semakin parah," lanjutnya.
Ketika itu pula Bella semakin tak berdaya. Ia pun tak bisa menjalani masa kuliahnya dikarenakan benjolan di tubuhnya semakin besar dan menjalar di beberapa bagian tubuh lain.
"Dari coba ganti pengobatan sampai ke titik yang parah banget itu sekitar 5-6 bulanan. Benjolanku semakin bengkak banget. Aku harus nafas lewat oksigen selama 24 jam. Itu pun aku bersikeras tidak mau ke rumah sakit dan tak mau kemoterapi. Bukan hanya botak, tapi kan banyak efek dari kemo. Akhirnya pengobatan alternatif pun aku lanjutkan," tambahnya.
Bahkan sedihnya lagi, tubuhnya semakin membengkak sedangkan kakinya mengecil karena tak pernah berjalan.
"Badannya bengkak tapi kakinya kurus. Mencoba obat ini dan itu tidak ada yang bekerja, hingga Bella harus memakai popok untuk orang dewasa. Agar bisa buang air kecil. Jika buang air besar harus dituntun oleh kedua orangtuaku pakai kursi roda," kenangnya dengan nada bergetar.
Di saat kondisinya tak kunjung membaik, Bella semakin berusaha untuk mendekatkan kepada sang Pencipta.
"Hingga akhirnya aku ditemukan oleh klinik yang berada di Sukabumi, Jawa Barat. Aku bisa sembuh di tangan Tuhan melalui klinik di Sukabumi. Seluruh anggota keluargaku bersyukur karena bisa bertemu dengan profesor Muhammad Yusuf. Begitu kehadiran dokter dan susternya," ucapnya lega.
Di klinik tersebut, Bella menerapkan pola pengobatan medis dan herbal secara bersamaan. Meskipun efek sampingnya tetap berimbas ke rambutnya yang rontok dan botak.
Setiap hari, Bella mengkonsumsi aneka ragam jamu, pil dan cairan infus. Namun, ia tetap berusaha optimis dan menerimanya dengan lapang dada. Akhirnya setelah menjalani pengobatan secara intens selama 4 bulan, Bella dinyatakan sembuh.
"Semoga cerita ini bisa membantu kamu dan semoga kita semua selalu sehat, aminn," tutup Bella.