Iriana Jokowi diduga dihina oleh seorang warganet lewat cuitan di Twitter beberapa waktu lalu. Hal itu pun jadi viral di sosial media. Adalah pria yang diduga memiliki akun Twitter @KaprofilJati yang diduga menghina fisik Iriana saat berfoto dengan istri Presiden Korea Selatan, Kim Kun-hee saat acara G20 di Bali.
Dalam postingan tersebut ia mencuitkan kalimat yang diduga penghinaan karena menyebut seolah-olah penampilan Iriana seperti asisten rumah tangga. Sontak hal itu membuat banyak pihak kecewa, termasuk anak-anak Iriana yang tidak terima ibu mereka diduga mendapatkan hinaan.
Kejadian yang dialami oleh Iriana bukan pertama kali dialami di Indonesia. Sejumlah kasus pernah dialami oleh artis atau orang lain dimana mereka mendapatkan hinaan dari warganet lainnya yang menjurus kepada fisik atau biasa disebut body shaming. Lalu apa alasan orang suka menghina di sosial media?
Sosial Media Mudah Diakses
Sosial media mudah diakses oleh siapa pun. Makanya ketika seseorang diduga melakukan penghinaan kepada orang lain di sosial media sangat mudah dilakukan. Tinggal buka sosial media, upload foto dan menuliskan kata-kata. Tak lama unggahan itu langsung tersebar di dunia maya.
Tidak Merasa Bersalah
Tidak sedikit orang yang belum tahu jika melakukan penghinaan di sosial media adalah bentuk pelanggaran pidana karena ada UU ITE yang mengatur. Makanya orang kadang merasa tidak merasa bersalah atau menganggap hal tersebut adalah masalah biasa. Padahal pelaku bisa mendapatkan hukuman.
Iri Hati
Sikap iri hati diduga jadi masalah yang juga memicu seseorang melakukan penghinaan. Orang yang iri atau tidak suka dengan pencapaian atau penampilan seseorang bisa saja melakukan penghinaan kepada orang tersebut. Padahal hinaan itu sama sekali tidak nampak dalam fisik orang yang dihina.