Mengerjakan tugas atau tanggung jawab saat deadline adalah tanda orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Mengerjakan segala sesuatu di detik-detik terakhir ternyata jadi sesuatu hal yang tidak boleh dilakukan karena mendatangkan dampak buruk.
Banyak orang mengaku mengerjakan sesuatu mepet deadline menjadi lebih efektif. Hal ini dirasa lebih kreatif dan lebih cepat menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan. Ide pun bisa mengalir lancar bersama dengan waktu yang berjalan mundur.
Tapi tahu gak sih, mengerjakan suatu mepet waktu ternyata punya sejumlah dampak buruk buat diri sendiri dan pastinya membuat hasil dari pekerjaan kita jadi lebih baik. Ini dia dampak buruknya.
1.Merasa tertekan dan terburu-buru
Seseorang yang mengerjakan dekat deadline akan merasa tergesa-gesa dibawah tekanan waktu. Berbeda jika tugas tersebut dikerjakan jauh hari. Kita akan merasa lebih rileks dan puas dengan hasil yang dikerjakan.
Pengerjaan yang mepet waktu juga berdampak pada hasil pekerjaan menjadi kurang rapi, dan kurang maksimal. Kita tidak memiliki cukup waktu untuk memeriksa kembali pekerjan tersebut. Akibatnya beberapa kesalahan yang mungkin kita buat tidak sempat terkoreksi kembali.
Kita juga merasa tidak nyaman dan mudah lelah karena tertekan. Energi yang terbuang habis saat memenuhi deadline membuat kita tidak bersemangat mengerjakan tugas selanjutnya dan berakhir terbengkalai.
2.Mudah stress
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa wanita lebih banyak stress dalam memenuhi tenggat waktu. Wanita lebih baik mengerjakan sesuatu sebelum deadline daripada pria.
Namun hal ini menyebabkan wanita menghadapi lebih banyak stress di tempat kerja. Studi tersebut mendefinisikan ‘tekanan waktu’ sebagai memiliki terlalu banyak hal yang harus dilakukan dan tidak cukup waktu untuk melakukannya,
Mengerjakan sesuatu dekat tenggat waktu juga berdampak pula pada kepercayaan diri ditambah tertutupi oleh perasaan takut gagal. Hal ini tentunya dengan mudah memicu stres.