Begini Alasan Desa Fucking di Austria Ganti Nama

Begini Alasan Desa Fucking di Austria Ganti Nama
Fucking Austia (Imgur)

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa desa itu telah diganti namanya. Saya benar-benar tidak ingin mengatakan apa-apa lagi, kami sudah cukup banyak dihebohkan oleh media tentang hal ini di masa lalu," kata Wali Kota Tarsdorf, Andrea Holzner kepada harian regional Oberoesterreichische Nachrichten (OOeN).

Akibat namanya yang "unik", para turis yang mayoritas berasal dari negara Barat berbondong-bondong ke desa Fucking untuk berfoto di samping tanda masuk bertuliskan nama desa. 

Beberapa dari mereka bahkan berpose mengacungkan jari tengah dan diunggah ke media sosial.

Dilansir The Guardian, penduduk desa Fucking yang dikenal sebagai Fuckingers "sudah muak dengan pengunjung dan lelucon buruk mereka".

Meski demikian, tidak semua orang senang dengan perubahan nama tersebut.

Sebuah alasan lain yang menyebabkan pemerintah setempat mengubah namanya adalah penunjuk arah desa tersebut dilaporkan juga telah dicuri, sehingga mendorong pihak berwenang untuk memasang penunjuk arah baru dengan beton untuk mencegah pencurian.

Desa Fucking Austia (The Guardian)

Menurut beberapa ahli, nama "Fucking" berasal dari abad ke-11. Desa ini pertama kali dihuni secara resmi sekitar 1070. Tapi sumber pengetahuan lokal menunjukkan bahwa seorang bangsawan Bavaria abad ke-6 bernama Focko benar-benar mendirikan permukiman tersebut.

Peta yang berasal dari tahun 1825 kemudian menggunakan ejaan Fuking. Lalu tepat di seberang perbatasan di Bavaria di Jerman, ada sebuah desa bernama Petting.

Di media Indonesia, foto tersebut diunggah oleh akun Instgram @wokfakta pada hari Selasa (1/12/2020) lalu dan ramai mendapat komentar netizen.

Tak jarang dari mereka baru tahu nama desa ini dan bahkan menambahkan dengan candaan lain seperti komentar dari @raff_suryadi "Ada videonya, ibuwalikota nya dipanggil The MotherFucker"



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"