Realitas ini mebuat Zoel harus menyiapkan daftar istilah yang dapat dipahami dan dijadikan referensi acuan seluruh anggota grup media sosial. Di antaranya membedakan istilah pencarian 'kos LV' dan 'kos bebas'.
Apa itu kos LV adalah kos dengan perilaku penyewa kamar serba bebas. Sedangkan kos bebas' yang dimaksud adalah bebas terkait jam malam. Itu berarti penyewa kos akan membawa kunci gerbang sendiri jika gerbang kosnya ditutup.
Meski begitu, harus diakui bahwa pemahaman masyarakat tentang apa itu kos LV masih campur aduk. Dalam dunia kos, ada banyak istilah yang berbeda-beda. Termasuk peraturan dan tarif yang juga berbeda-beda.
Zoel juga mengakui bahwa permintaan kos LV sangat mendominasi pencarian kos hingga saat ini.
Sementara itu, Komunitas Owner Kos Jogja sudah sepakat untuk tidak memberi toleransi kos LV. Mereka menyebut akan memilih jalan yang lurus, jalan yang baik-baik saja ketimbang membuka kos LV.
Padahal, jika owner kos memilih sekadar cari uang dan tidak mengingat etika sosial atau moralitas agama, bisnis kos LV tentu sangat menggiurkan.
"Tarif tinggi tanpa ditawar penyewa, Sudah menjadi rahasia umum, di kalangan anak kos bahwa kos LV harganya lebih mahal dibandung kos biasa," kata Zoel.
Namun keberadaan kos LV inilah yang menjadi perhatian bersama di Yogyakarta. Padahal kota itu disebut sebagai Kota Pelajar. Dan kemunculan kos LV itu menjadi kekhawatiran dan kecemasan orang tua yang punya anak yang berkuliah atau sekolah di Jogja.
Jadi, udah jelas ya apa itu kos LV. Banyak orang mencari kos LV, karena keuntungannya bisa sangat tinggi untuk model bisnis ini.