Sistem rumit ini dikendalika melalui ruang kontrol dan pengawasan yang ketat. Proyk ambisius ini menjadikan Jepang sebagai negara pusat studi utama pengelolaan bencana dan resiko.
G-Cans yang termasuk dalam proyek Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel (MAOUDC) ini telah rampung dibangun pada tahun 2006 lalu dengan biaya sekitar $3 miliar dollar AS. Sistem ini juga dipersiapkan untuk menghadapi perubahan iklim yang akan turut mengubah pola hujan dan cuaca Jepang.
MAOUDC tersembunyi 22 meter di bawah tanah. Para ahli menyebut sistem perlindungan banjir yang dibuat Jepang termasuk dalam keajaiban dunia karena proses pembangunannya yang rumit. Apakah Indonesia bisa meniru Jepang dalam hal penanganan banjir? (Riska Nurul Fatimah)