"Pada tengah malam pada hari Selasa saya sangat kritis sehingga dokter memutuskan untuk melahirkan bayiku. Dokter menginduksiku suoaya koma agar dapat menempatkanku di ventilator untuk meningkatkan kadar oksigenku," jelas Chelsei.
Raphael akhirnya lahir dalam usia 12 minggu alias 3 bulan lebih awal pada 14 Juli dan langsung mendapatkan perawatan di ICU. Setelah Chelsei koma selama 5 minggu, sang dokter berusaha membangunkannya. Namun Chelsei malah mendapatkan lebih banyak infeksi lain di tubuhnya.
Ia pun harus melalui oksigenasi membran Extracorporeal (Ecmo) dan kembali dipindah ke rumah sakit St Thomas di London. Setelah berminggu-minggu koma, Chelsei tersadar dan diberi tahu bahwa bayinya sudah berusia 5 minggu.
"Aku menyesal tidak vaksin ketika ditawari dan bertanya-tanya apakah jika aku vaksin semuanya akan berbeda. Aku tidak ingin ada keluarga lain yang mengalami hal sama," sambung Chelsie.
Ia pun sekarang berusaha mengimbau ibu hamil yang lain untuk divaksinasi, demi kesehatan sang ibu serta janin.
"Risiko tidak divaksin lebih besar daripada mendapatkan vaksin itu sendiri," tandasnya.