Bagi masyarakat Jawa, weton bukan istilah yang asing. Weton merujuk pada hari kelahiran karena istilah ini diambil dari bahasa Jawa wetu yang berarti keluar atau lahir.
Dikutip dari buku Primbon Masa Kini: Warisan Nenek Moyang untuk Meraba Masa Depan karya Romo RDS Ranoewidjojo, weton adalah gabungan antara hari (minggu, senin, selasa, dst) dan pasaran saat bayi dilahirkan. Hari pasaran terdiri dari lima hari, yaitu kliwon, legi, pahing, pon, dan wage.
Weton ini kemudian digunakan untuk mengetahui gambaran kehidupan seseorang. Dalam pandangan masyarakat Jawa, manusia lahir dengan membawa potensi energi masing-masing.