Siklus hidup nyamuk Anopheles terdiri empat tahap: telur, larva, pupa, dan dewasa. Larva Anopheles hidup di air dan sering ditemukan di genangan air seperti kolam, sawah, atau sungai yang lambat mengalir.
Hewan ini paling umum di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara. Namun, beberapa spesies juga dapat ditemukan di daerah beriklim sedang.
3. Penularan Malaria Melalui Anopheles
Nyamuk Anopheles betina merupakan peran utama dalam penularan malaria. Ketika nyamuk betina yang terinfeksi Plasmodium menggigit manusia, parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui air liur yang dikeluarkan oleh nyamuk tersebut.
Parasit kemudian berkembang biak di hati manusia sebelum menyerang sel darah merah. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi akan menyebabkan berbagai masalah, mulai dari gangguan peredaran oksigen dan sari makanan hingga berimbas pada kematian.
Selain nyamuk Anopheles, ada beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap penularan malaria. Faktor-faktor ini meliputi kepadatan populasi nyamuk Anopheles, keberadaan parasit Plasmodium yang resisten terhadap obat-obatan anti-malaria, kualitas pertolongan medis, hingga ketahanan tubuh orang yang digigit. Imun rendah atau penyakit bawaan biasanya bisa memperburuk kondisi penderita malaria.
4. Tidak Semua Anopheles Bisa Menyebabkan Malaria