Sebagai seorang pendidik, Sugondo tidak pernah lelah untuk memberikan nasehat kepada para siswanya. Misalnya ia selalu membakar semangat siswa-siswa yang dia antar jemput untuk selalu rajin belajar dan datang ke sekolah, meskipun harus menempuh jarak dan waktu panjang.
Tak hanya itu saja, ketika siswa-siswanya melakukan kesalahan, semisal tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan membuah gaduh, dia tetap menasehati agar para siswa berubah dan tidak mengulangi kesalahan lagi. Sugondo ingin meski sekolah yang ia pimpin masih berada di perkampungan, Sugondon berharap bisa mencetak siswa berprestasi.