5 Fakta Di Balik Penutupan Sementara Tebet Eco Park yang Meresahkan Warga Sekitar

5 Fakta Di Balik Penutupan Sementara Tebet Eco Park yang Meresahkan Warga Sekitar

Taman kota Tebet Eco Park  di Jakarta Selatan pertama kali diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada bulan April 2022 silam. Namun baru-baru ini Tebet Eco Park viral karena banyak warga sekitar khususnya masyarakat Tebet mengaku terganggu dengan kehadiran para pengunjung dan pedagang kaki lima.

Akhirnya Tebet Eco Park tutup sementara.Dilansir dari akun Instagram @tebetecopark, pengumuman itu resmi dirilis. “Terima kasih Teman untuk antusiasme selama dua bulan ini. Untuk kenyamanan bersama, Tebet Eco Park akan ditutup hingga akhir Juni. Eits tapi jangan berkecil hati. Kami akan kembali. Nantikan pada pemberitahuan selanjutnya ya, sampai jumpa,” tulis pengumuman itu.

Memang dalam pernyataan resmi itu dijelaskan secara detail kenapa Tebet Eco Park ditutup sementara. Berikut 5 fakta di balik penutupan sementara Tebet Eco Park yang dianggap menjadi salah satu destinasi wisata murah meriah warga ibu kota Jakarta.

5 Fakta Penutupan Sementara Tebet Eco Park yang Meresahkan Warga Sekitar (Travel Kompas)

1.    Mengganggu Warga Tebet

Sejumlah warga yang rumahnya berada di dekat Tebet Eco Park kabarnya merasa terganggu dengan kemunculan para pengunjung dan pedagang kaki lima. Akses keluar dan masuk rumah menjadi terhambat karena para pengunjung parkir sembarangan dan pedagang kaki lima berjualan di depan rumah warga.

2.    Tanggapan Anggota DPRD

Salah satu anggota DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai pembangunan Tebet Eco Park memang sedikit memaksakan. Hal itu terjadi karena pihak pengelola tidak memikirkan soal fasilitas untuk menunjang pengunjung, misalnya tempat parkir yang memadai hingga tempat khusus para pedagang.

3.    Sampah Berserakan

Menurut penuturan salah satu warga sekitar, Tebet Eco Park paling ramai dikunjungi pada akhir pekan. Banyaknya pengunjung membuat banyak sampah-sampah makanan dan minuman  yang berserakan sehingga membuat kondisi pemukiman menjadi tidak sehat.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"