Tukang sayur menjadi profesi yang dibutuhkan masyarakat karena menjual aneka ragam sayuran dan bahan makanan untuk dimasak di rumah. Suka perhatikan nggak sih, kalau tukang sayur keliling malah banyak dilakukan para pria. Memang apa sih alasan pria cocok jadi tukang sayur keliling?
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini mungkin bisa jadi alasan kenapa para pria memilih profesi sebagai tukang sayur keliling. Mereka nggak gengsi mendorong gerobak dan berkumpul bareng ibu-ibu di perumahan atau pemukiman lho.
1. Pilihan Hidup
Tidak sedikit tukang sayur keliling datang dari luar kota atau desa. Mereka datang ke kota untuk merantau, mengadu nasib untuk bekerja. Nah terkadang menjadi tukang sayur keliling dijadikan alasan mereka atau sebagai pilihan hidup menjalani profesi itu agar bisa mendapatkan uang.
2. Kuat Begadang
Biasanya jam kerja tukang sayur keliling dimulai sekitar pukul 6 pagi. Artinya beberapa jam sebelumnya, atau sekitar dini hari, tukang sayur harus ke pasar membeli barang jualan, dan mengemasnya di atas gerobak atau motor yang dipakai untuk jualan. Hal ini membuat para tukang sayur harus kuat begadang dan memiliki fisik yang prima.
3. Mendorong Banyak Muatan
Tukang sayur keliling yang mendorong gerobak biasanya harus berjalan kaki menempuh jarak yang tidak dekat untuk berjualan, kadang lokasi yang ditempuh harus belasan kilometer demi menjemput rezeki dari pelanggan. Belum lagi gerobak sayur yang berat karena ditambah muatan, membuat jika wanita melakukannya sepertinya sulit.
4. Kondisi Tempat Jualan
Penjelasan ini ada hubungannya dengan nomor 3 tadi. Saat mendorong gerobak jualan, para tukang sayur harus melewati kawasan jalan yang sulit dengan medan yang cukup berat, misalnya seperti kawasan perbukitan atau tanjakan, hingga harus menyebrang sungai yang membutuhkan konsentrasi. Seorang pria sepertinya mampu melewati rintangan tersebut.