Vitamin D penting untuk kesehatan tulang; defisiensi yang parah dan berkepanjangan dapat menyebabkan rakhitis pada anak-anak dan osteomalacia pada orang dewasa. Tingkat vitamin D yang cukup, yaitu tingkat serum vitamin D optimal, dapat mencegah efek buruk pada kesehatan tulang.
Kamu bisa mendapat asupan vitamin D dari dua bentuk ini: ergokalsiferol (vitamin D2) dan kolekalsiferol (vitamin D3), yang secara alami terdapat dalam makanan seperti ikan berminyak, susu, telur, dan jamur liar (walaupun dalam jumlah kecil).
Sementara mayoritas vitamin D (hingga 90%) diperoleh melalui paparan sinar matahari pada kulit. Sinar matahari ini, mengubah 7-dehydrocholesterol menjadi vitamin D3. Vitamin D3, dari semua sumber, kemudian mengalami dua proses hidroksilasi, satu di hati dan satu lagi di ginjal, menjadi bentuk aktif 1,25-dihidroksivitamin D.
Asupan Vitamin D dari Sinar Matahari
Vitamin D umumnya dikenal sebagai 'vitamin sinar matahari' karena radiasi ultraviolet matahari (UV) menjadi sumber utamanya. Antara garis lintang 40° Utara dan 40° Selatan, terdapat radiasi UVB yang relatif tinggi dan pasti cukup untuk menghasilkan vitamin D pada kulit sepanjang tahun.
Paparan wajah dan lengan terhadap panjang gelombang sinar matahari yang cukup (radiasi UVB 290–370 nm) selama 15–30 menit, mulai pukul 11.00–15.00 setiap hari, cukup untuk mempertahankan status vitamin D yang memadai.
Alangkah baiknya, gunakan topi untuk melindungi kepala dan oleskan tabir surya pada telinga dan leher karena sebagian besar kanker kulit terjadi di area tersebut.