Dampak COVID-19 Pada Kesehatan Mental Remaja dan Apa yang Sebaiknya Orang Tua Lakukan

Dampak COVID-19 Pada Kesehatan Mental Remaja dan Apa yang Sebaiknya Orang Tua Lakukan

Ketika COVID-19 bikin kita harus sosial distancing, banyak anak muda yang gelisah loh gengs. Apakah kamu termasuk? Dampak pada remaja ini gak banyak dibahas di media sosial.

Mereka yang biasanya menghabiskan waktu main, hangout bersama temen-temen dan gak bisa diem di rumah. Tiva-tiba harus stay, gak sekolah dan gak pergi ke kampus. Juga berpisah dari keluarga mereka.

Sebuah survei baru yang dirilis minggu ini memberikan gambaran awal pada semua perubahan yang telah diambil pada kesehatan mental remaja.

Dampak COVID-19 pada remaja (study.com)

Dari sekitar 1.500 remaja yang mengambil bagian dalam survei, yang dilakukan oleh Harris Poll atas nama Dewan 4-H Nasional pada bulan Mei, 7 dari 10 remaja mengatakan bahwa mereka berjuang dengan kesehatan mental dalam beberapa cara.

Lebih dari separuh mengatakan mereka mengalami kecemasan, 45% mengatakan mereka merasa stres berlebihan, dan 43% mengidentifikasi bahwa mereka berjuang dengan depresi.

Untuk beberapa konteks, sekitar 12% remaja Amerika memenuhi kriteria diagnostik untuk depresi dan sekitar 30% umumnya memenuhi kriteria untuk memiliki gangguan kecemasan pada saat mereka berusia 18 tahun, walaupun data itu sama sekali tidak identik.

Meski survei itu dilakukan di Amerika, kasus ini juga bisa terjadi pada remaja di negara mana aja. Termasuk di Indonesia gengs.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"