Tantrum adalah ekspresi rasa frustrasi anak kecil terhadap keterbatasannya atau kemarahan karena tidak mampu mencapai apa yang diinginkannya. Biasanya, anak tantrum karena mengalami kesulitan dalam memikirkan sesuatu atau menyelesaikan suatu tugas. Anak juga bisa tantrum jika ia tidak memiliki kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya. Frustrasi bisa memicu ledakan kemarahan, sehingga menimbulkan tantrum.
Jika anak lelah, lapar, merasa sakit, atau harus melakukan transisi, ambang frustrasinya kemungkinan besar akan lebih rendah – dan kemungkinan besar terjadi tantrum.
Apakah Anak Kecil Suka dengan Sengaja Mengamuk?
Anak kecil tidak berencana untuk membuat frustrasi atau mempermalukan orang tuanya. Bagi sebagian besar balita, tantrum adalah salah satu cara untuk mengekspresikan rasa frustrasinya. Bagi anak yang lebih besar, tantrum mungkin merupakan perilaku yang dipelajari. Jika orang tua menghadiahi anak dengan sesuatu yang diinginkan anak atau membiarkan anak keluar dari situasi tersebut dengan mengamuk, kemungkinan besar kemarahannya akan terus berlanjut.
Kapan Tantrum Anak Mulai Berkurang?
Jika pengendalian diri anak meningkat, tantrum akan berkurang. Kebanyakan anak mulai mengalami lebih sedikit tantrum pada usia 3 1/2 tahun. Jika anak menyebabkan cedera pada dirinya sendiri atau orang lain, menahan napas saat mengamuk hingga pingsan, atau mengamuk semakin parah setelah usia 4 tahun, coba konsultasikan ini kepada dokter anak. Nantinya, dokter mungkin akan mempertimbangkan masalah fisik atau psikologis yang dapat menyebabka