Kaum wanita biasanya mengidam atau ingin makan sesuatu yang pedas, atau asam, atau yang manis saat mendekati masa-masa haid. Tak hanya itu, mereka juga akan merasakan suasana hati yang naik turun layaknya roller coaster setelah makan-makanan manis.
Normalkah kondisi ini? Benarkah ini semua ada hubungannya dengan hormon saat PMS? Daripada kamu penasaran terus, yuk cari tahu jawabannya di artikel ini!
Hubungan PMS, Hormon, dan Nyidam
Sindrom pramenstruasi (PMS) ditandai dengan gejala seperti mudah tersinggung, cemas, depresi, perubahan suasana hati, kembung, dan kelelahan. Gejala-gejala ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan estrogen dan progesteron yang terjadi pada minggu menjelang menstruasi.
Wanita yang berjuang dengan PMS dan PMDD (bentuk yang lebih parah) tampaknya juga memiliki tingkat serotonin yang rendah. Gejala pramenstruasi pada seorang wanita tampaknya berkorelasi erat dengan efek konsumsi gula. Oleh karena itu, mengonsumsi gula pada waktu-waktu tersebut hanya akan memperburuk gejala tersebut.
Bagi wanita yang mengalami PMS parah, konsumsi makanan tinggi gula dikaitkan dengan kram, suasana hati, mudah tersinggung, dan depresi yang lebih buruk. Menariknya, fisiologi penyakit kronis yang disebabkan oleh konsumsi gula juga meningkatkan hormon estrogen dan testosteron yang mengganggu siklus hormon alami tubuh Mengonsumsi gula merugikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Mengapa Wanita Ngidam pada waktu-waktu tertentu dalam siklusnya?
Mengidam tampaknya berkaitan erat dengan regulasi hormonal tubuh. Lonjakan atau penurunan apa pun pada level tersebut menyebabkan keinginan mengidam. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron cenderung berkorelasi dengan peningkatan kadar kortisol (hormon stres) yang menyebabkan keinginan untuk mengonsumsi karbohidrat, termasuk gula. Kadar serotonin cenderung menurun selama waktu ini, yang juga menyebabkan keinginan akan makanan manis.