Memahami Ekofeminisme, Apa Kaitan Perempuan dengan Keseimbangan Alam?

Memahami Ekofeminisme, Apa Kaitan Perempuan dengan Keseimbangan Alam?
Ekofeminisme (via Jurnal UGM)

Cara pandang para penganut ekofeminis memang menarik untuk dipelajari, lantaran ekofeminisme itu sendiri pada hakekatnya lahir dengan gagasan utama yaitu kondisi di mana bumi yang digambarkan sebagai 'ibu' telah dieksploitasi dan dirusak oleh sistem atau pihak-pihak serakah yang berkuasa. Ekofeminisme lahir sebagai bentuk jawaban dari kebutuhan dasar untuk menyelamatkan bumi dengan berdasarkan pada kalangan perempuan yang dianggap kompeten mengelola lingkungan hidup.

Sejauh ini sudah banyak gerakan-gerakan perbaikan alam oleh para ekofeminis, salah satunya adalah gerakan Love Canal di New York pada 1978 dalam bentuk protes bahwa lingkungan hidup mereka dibangun di atas tempat pembuangan racun bawah tanah yang mengakibatkan keracuna pada anak-anak, kecacatan bayi yang lahir dari perempuan yang terpapar racun. Kemudian ada gerakan Green Belt pada 1977 yang dipelopori dan dilakukan bersama-sama dengan melakukan penanaman pohon di pelosok-pelosok desan oleh kalangan perempuan pada masa itu.

Ekofeminisme (via Simposium - Ruang Berpikir Progresif)

Di Indonesia sendiri ada gerakan Ekofeminisme  yang dipelopori oleh perempuan adalah Nusa Tenggara Timur bernama Aleta. Ia membuat para perempuan di Mollo, NTT untuk mengisi penambah selama lebih dari 13 tahun. Karena baginya, merusak alam sama saja seperti merusak tubuh sendiri.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"