Masih Butuh Perjuangan, Ini 5 Isu Gender yang Masih Dihadapi Perempuan Masa Kini

Masih Butuh Perjuangan, Ini 5 Isu Gender yang Masih Dihadapi Perempuan Masa Kini
Isu Gender Masa Kini (via Avant Gynecology)

Period poverty atau kemiskinan menstruasi adalah isu lain yang menghantui perempuan, terutama di negara berkembang. Period poverty merujuk pada kesulitan akses terhadap produk menstruasi yang aman dan higienis, pendidikan tentang menstruasi, serta fasilitas sanitasi yang memadai.

Banyak perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia terpaksa menggunakan alternatif yang tidak aman seperti kain bekas atau bahkan mengisolasi diri saat menstruasi karena stigma dan ketidakmampuan finansial untuk membeli produk menstruasi. Ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga pendidikan dan partisipasi sosial mereka. 

5. Pembatasan Karir dan Kepemimpinan

Meski semakin banyak perempuan yang memasuki dunia kerja, pembatasan karir dan kepemimpinan masih menjadi kenyataan yang menghalangi mereka untuk mencapai posisi puncak. Banyak perempuan menghadapi hambatan struktural dan budaya yang menghalangi mereka untuk naik ke posisi kepemimpinan. 

Di banyak organisasi, kebijakan yang tidak ramah terhadap keluarga, stereotip gender, dan kurangnya mentor dan jaringan dukungan bagi perempuan menjadi faktor penghambat. Selain itu, "glass ceiling" masih menjadi metafora yang tepat untuk menggambarkan batasan tidak terlihat yang mencegah perempuan mencapai puncak karir mereka. 

Isu-isu yang menghantui perempuan masa kini mencerminkan ketidaksetaraan yang masih perlu diatasi dengan serius. Perubahan tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi dengan upaya yang terus-menerus dan kerjasama lintas sektor, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi perempuan. Kesetaraan gender  bukan hanya tentang keadilan sosial, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup semua individu dan masyarakat secara keseluruhan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"