Belum lama ini beredar sebuah undangan pernikahan dengan inovasi yang unik dengan konsep menarik. Selain menjadi media informasi untuk tamu, ternyata undangan itu bisa ditanam dan tumbuh menjadi tanaman sayur.
Ternyata, kertas undangan itu berbahan plantable seed paper yang didalamnya terkandung benih tanaman bayam yang bisa langsung ditanam setelah acara selesai.
Undangan unik tersebut viral setelah diunggah oleh akun TikTok @seedpaperindonesia. Dari unggahannya, terlihat ide kartu undangan yang begitu unik.
"Undangan dibuang❎❎❎
Undangan ditanam✅✅✅," tulis keterangan video @seedpaperindonesia.
Caranya pun mudah, sang penerima undangan cukup menaruh kertas di media tanam dan menyiramnya secara rutin hingga benih tumbuh menjadi tanaman. Hal ini tentunya berbeda dengan undangan konvensional yang biasanya berakhir dibuang di tempat sampah.
"Kalo kamu dapat undangan nikah dari bestie di apain nih? Di buang atau di simpan buat kenang-kenangan? Undangan plantable seed paper dari kita bisa di tanam loh.." ucap akun @seedpaperindonesia.
Saat diwawancarai oleh media Wolipop, pihak pembuat undangan ramah lingkungan itu, Seed Paper Indonesia, menjelaskan soal produknya. Sang pemilik Seed Paper Indonesia, Riska Fadilla dan Fadel menceritakan bagaimana ide kreatif mereka bisa muncul.
Semuanya berawal dari keresahan terhadap limbah kertas skripsi mahasiswa yang menumpuk dan jarang dimanfaatkan kembali. Dari sanalah mereka mencoba menciptakan sesuai yang selain bersifat ramah lingkungan, juga punya nilai lebih.
"Akhirnya lahir lah ide membuat seed paper, yaitu kertas daur ulang yang di inovasikan dengan penambahan benih atau biji tanaman di dalamnya. Jadi, ketika kertas yang dijadikan souvenir ini sudah tidak digunakan, penerima bisa menanamnya dan tumbuh menjadi tanaman yang bermanfaat. Kertas terkompos dan leave no waste behind," tuturnya.
Teknologi di balik seed paper cukup sederhana namun berdampak besar. Proses dimulai dengan menghancurkan kertas bekas menjadi bubur kertas (pulp).
"Prosesnya sederhana tapi punya dampak besar. Pertama, kertas bekas dihancurkan menjadi bubur kertas (pulp). Lalu, saat proses pencetakan ulang dan produksi kami menaburkan biji-bijian - misalnya bayam, pokcoy, atau bunga. Setelah kertas kering, kertas ini bisa dipakai seperti biasa. Bedanya, ketika ditanam ke tanah dan disiram air, biji yang ada di dalam kertas akan berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman. Jadi, kertasnya berfungsi sebagai media tanam sementara. Setelahnya akan terkompos dan tidak meninggalkan sampah," tuturnya.
Untuk harganya pun bervariasi tergantung dari desain, ukuran dan jenis biji yang ingin dipakai. Kebanyakan, kartu ucapan atau notes dengan bahan seed paper dijual dengan kisaran harga Rp 3.000 hingga Rp 14.000 per lembar.
Namun seed paper sendiri punya batasan pemakaian. Karena di dalamnya ada benih hidup, maka idealnya seed paper ditanam dalam jangka waktu 6-12 bulan sejak pembuatan.