Twitter baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan memberi pengguna kontrol yang lebih banyak atas percakapan yang mereka lakukan.
Yaitu dengan menambah fitur baru yang memungkinkan mereka untuk menyembunyikan balasan (reply). Saat ini fitur tersebut sedang diuji di Kanada, AS dan Jepang.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menghentikan penyebaran ujaran kebencian secara online.
Sebelumnya, pengguna hanya dapat mengelola pengalaman percakapan masing-masing dengan mematikan kata kunci tertentu sehingga mereka tidak lagi muncul dalam pemberitahuan, atau dengan memblokir pengguna tertentu sama sekali.
Mereka tidak bisa mengubah cara orang lain terlibat dalam debat, yang terbukti bermasalah ketika diskusi mulai melebar ke mana-mana. Orang yang men-twit komentar asli harus memutuskan balasan mana yang tetap dan yang disembunyikan dari pengguna lain.
Mengklik pada menu sebelah kanan tweet memunculkan set pilihan normal (sembunyikan, bisu, ikuti) dengan "Sembunyikan balasan" sekarang ditambahkan ke daftar.
Setelah dipilih, balasan akan disembunyikan dari pengguna lain, meskipun mereka masih bisa melihatnya dengan mengklik ikon yang memunculkan semua tweet tersembunyi. Jadi seseorang harus bertanggung jawab sendiri atas apa yang ia lihat.
Twitter pertama kali mengumumkan fitur tersebut pada bulan Februari dan mulai mengujinya pada awal Juli.
"Kami melihat bahwa orang-orang lebih mungkin untuk mempertimbangkan kembali interaksi mereka ketika tweet mereka disembunyikan," tulis perusahaan itu dalam posting blog baru hari ini.
Fitur tersebut sebenarnya masih bisa menjadi kontroversial.
Meskipun secara teoritis orang masih dapat melihat balasan tersembunyi, tetapi isu kebebasan berbicara masih membayang-bayangi.
Orang dapat mengatur hal-hal yang ia ingin lihat saja, menyembunyikan sudut pandang yang berlawanan atau koreksi terhadap informasi yang salah.