Kalau kata orang dulu mengatakan kalau pengkhianatan adalah guru yang berharga emang tepat banget kalau disandingkan dengan keadaan Playstation gengs. Kenapa?
Pasalnya, di tahun 1991, Nintendo, sebuah perusahaan video game mengadakan konferensi pers di CES Electronics Show di Las Vegas (AS).
Berdasarkan rencana, Chairman Hiroshi Yamauchi akan mengumumkan rincian perjanjian produksi mesin game antara Nintendo dan juga Sony.
Tetapi hal itu tidak terjadi. Sebaliknya, Yamauchi mengumumkan bahwa Nintendo akan bermitra dengan Philips (Belanda) yang merupakan saingan terbesar Sony saat itu.
Pengumuman itu disebutkan hanya beberapa hari setelah Sony mengumumkan perjanjian untuk bermitra dengan Nintendo untuk sebuah produk yang disebut 'Game Player.'
Setelah pengkhianatan itu konsol game Sony yang dibuat dengan Nintendo tak pernah dirilis.
Dari berbagai sumber menyebutkan ternyata dalam kontrak Nintendo dan Sony ditemukan ketentuan yang memungkinkan Sony untuk langsung memproduksi dan menjual disk game tanpa membeli dari Nintendo.
Namun Nintendo ingin memonopoli produksi disk game tersebut, alih-alih membahas solusi, Nintendo secara sukarela memutuskan kontrak dan mendorong Sony untuk mencari mitra lain.
Saat itu, Nintendo adalah pemain dominan yang memberi mereka hak untuk menentukan nasib sendiri tanpa takut pada siapa pun. Mereka juga tidak ingin kehilangan monopoli penerbitan game.