Ponsel Gaming dengan Kipas Pendingin Internal

Ponsel Gaming dengan Kipas Pendingin Internal

Bermain gim mobile dalam waktu yang lama memang tidak dianjurkan. Karena selain dapat mengganggu kesehatan, kalian juga akan terganggu dengan kondisi ponsel itu sendiri. Seperti kehabisan baterai atau kepanasan.

Oke lah kalau kehabisan baterai kalian bisa membeli powerbank yang berkapasitas besar lebih dari satu. Atau bermainnya sambil mencolokkan ponsel ke charger. Nah kalau ponsel sudah panas lain cerita, kalian terpaksa berhenti atau tangan kalian yang celaka.

Bermain gim mobile (gameogre.com)

Kondisi ini yang coba diatasi oleh ASUS dan Black Shark ketika mereka manawarkan kipas pendingin eksternal untuk smartphone gaming mereka. Tetapi untuk produsen yang pernah membawa kembali ponsel yang dapat dikenakan, Nubia, solusinya adalah memasang pendingin 'di dalam' gadget tersebut.

Merek asal Cina ini baru-baru saja meluncurkan Red Magic 3 yang tidak hanya mengemas "liquid cooling" copper heat pipe, tetapi juga kipas pendingin internal.

Kipas kecil ini dikatakan beroperasi dengan tenang tetapi dapat berputar hingga 14.000 rpm, dan memiliki rating IP55 plus ruang terisolasi sendiri. Sehingga kalian tidak perlu khawatir jika ada cairan dan debu yang masuk. 

Sistem pendingin ini tampaknya dapat bekerja secara baik selama lebih dari 30.000 jam penggunaan terus menerus. Meskipun tidak disebutkan oleh perusahaan berapa kecepatan yang digunakan untuk tes tersebut. 

Terlepas dari itu, menggabungkan kipas ini dengan heat pipe, kinerja perpindahan panas ponsel tampaknya lima kali lebih baik daripada metode pendinginan pasif konvensional, sehingga memastikan pengalaman bermain game yang lancar untuk periode yang lebih lama.

Untuk menarik para gamer yang sudah dimanjakan dengan sistem pendingin, Red Magic 3 hadir dengan strip LED RGB di bagian belakang. Sebagai bonus, pembaca sidik jari di atas strip RGB juga dapat dipetakan sebagai tombol untuk bermain game.

Red Magic 3 (engadget.com)

Ponsel ini juga mewarisi tombol perangkat keras untuk mengaktifkan dasbor "Red Magic Game Space 2.0", di mana kalian dapat mengakses perpustakaan game dan pengaturan terkait - termasuk kecepatan kipas, perekaman layar, dan pemberitahuan.

Selebihnya adalah ponsel Android 9 flagship standar dengan beberapa bonus. Seperti chipset Qualcomm Snapdragon 855, RAM hingga 12GB dan penyimpanan 256GB, plus ada baterai 5.000mAh dapat diisi dengan cepat menggunakan USB Power Delivery hingga 27W (kompatibel dengan QC 4.0).

Sedangkan untuk memfoto, Red Magic 3 hadir dengan kamera utama 48-megapiksel f/1.7 yang ditenagai oleh sensor Sony IMX586, bersama dengan kamera depan 16-megapiksel f/2.0 tetapi dengan sensor yang tidak dikenal. 

Sayangnya, tidak ada fitur stabilisasi optik di sini. Tetapi kamera utama akan mengusung dua fitur modern dalam industri seluler. Pertama adalah format perekaman video 8K, dan juga memiliki mode gerakan super lambat hingga 1.920 fps.

Red Magic 3 (engadget.com)

Terdapat pula sedikit bumbu yang membuat ponsel ini semakin menarik, yaitu di sisi visual dan audio. Layar FHD+ AMOLED 6,65 inci dapat menampilkan kualitas HDR dan refresh rate 90Hz. Yang akan sangat mendukung untuk bermain gim seperti Vainglory, Forsaken World, Heroes of Multiverse, Peak Tank dan lainnya. 

Speaker stereo yang menghadap ke depan bekerja dengan DTS:X surround sound dan triple-mic noise cancellation yang sangat berguna bagi mereka yang suka streaming gameplay mereka. Dan tak lupa jack headphone 3.5mm.

Jadi berapa harga untuk smartphone gaming fan-cooled pertama di dunia? Ketika diluncurkan di Cina pada 3 Mei, ponsel ini akan mulai dari 2.899 yuan atau sekitar $ 430 (RAM 6GB dan penyimpanan 64GB) dan maksimum keluar di 4.299 yuan atau sekitar $ 640 (RAM 12GB dan penyimpanan 256GB). 

Ponsel ini sendiri akan diluncurkan di AS, Kanada, Inggris dan Eropa pada akhir Mei, tetapi belum ada info untuk kawasan lain termasuk harga di masing-masing tempat.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"