Krehenwinkel dan rekan menemukan bahwa bahan tanaman kering merupakan sumber yang menjanjikan untuk analisis DNA lingkungan, yang telah menjadi metode penelitian populer di bidang biomonitoring dalam beberapa tahun terakhir.
# Media Lain yang Digunakan Peneliti untuk Menelusuri Jejak DNA
Para peneliti telah menggunakan air, tanah, dan permukaan tanaman untuk sampel. Untuk penelitian ini, para peneliti memilih teh dan herbal karena daunnya biasanya dihancurkan dan dikeringkan, yang memungkinkan kemungkinan jejak DNA.
“Dalam sampel seperti kopi, yang diproses sangat berat, Anda mungkin hanya memiliki sedikit DNA yang tersisa,” kata Krehenwinkel.
“Jadi kami mencoba hal-hal yang sealami mungkin.”
Tim peneliti membeli teh dan jamu di toko bahan makanan lokal yang berasal dari empat benua, katanya kepada majalah tersebut. Mereka membeli beberapa versi produk yang sama dari merek yang berbeda untuk menguji berbagai macam asal.
Kemudian tim mengembangkan metode untuk mengekstrak dan memperkuat DNA arthropoda dari bahan tanaman. Sebagian besar DNA dalam daun teh berasal dari tanaman teh, tetapi sejumlah kecil dapat ditelusuri ke serangga.
“Mungkin 99,999, atau kira-kira seperti ini, persen dari DNA yang kami ekstrak adalah DNA tanaman, dan hanya sebagian kecil yang tersisa, adalah DNA serangga,” kata Krehenwinkel.
"Yang tentu saja bagus untuk peminum teh karena mereka ingin minum tehnya dan bukan serangganya.”
Wah, keren banget ya hasil penelitiannya ges. Semoga bisa menambah pengetahuanmu ya.