Konten Gim YouTube dengan Unsur Kekerasan Akan Mendapat Pemasukan dari Iklan

Upaya YouTube untuk membendung video yang mempromosikan ekstremis, pandangan kebencian atau kekerasan ternyata adalah pisau bermata dua. Mereka harus memastikan bahwa iklan tidak muncul dalam video-video semacan ini ketika keberadaanya hampir tidak bisa terbendung.

Pasalnya YouTube juga harus memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak berimbas pada konten kreator. Yang memiliki konten video dengan sedikit banyak memiliki bumbu tema yang sama dengan oknum tak bertanggung jawab. 

Kasian juga kalau gamer YouTube dengan video adegan gim yang sebagian besar berisi kekerasan harus kehilangan potensi penghasilan mereka. Ya kali semua harus bikin konten gim Animal Crossing ya nggak gengs?

Agar lebih adil lagi bagi para pembuat konten, YouTube sedang bereksperimen dengan berbagai cara untuk mempertemukan video "edgy" dengan pengiklan yang tidak terlalu mempermasalahkan konten yang tidak sepenuhnya PG.

Dalam sebuah surat kepada pembuat konten YouTube, CEO Susan Wojcicki mengatakan YouTube sedang mencari pengiklan yang mungkin mau beriklan pada konten dengan ikon kuning, yang berarti video konten "tidak cocok untuk semua pengiklan." 

Ini mungkin menarik, misalnya, bagi seorang pegawai marketing yang ingin mempromosikan film berperingkat R. Menurut Wojcicki, "pada bulan pertama, program ini menghasilkan ratusan ribu dolar iklan di video ikon kuning."

Perubahan ini bisa sangat bermanfaat bagi pembuat game, yang videonya sering diberi label kuning karena mereka menunjukkan adegan kekerasan dalam sebuah game. Dan kita tahu sendiri hampir sebagian besar gim memiliki unsur seperti ini.

Wojcicki mengakui bahwa perusahaan kerap mendengar masukan kebijakan untuk membedakan antara dunia nyata dan kekerasan game. Ia juga mengatakan YouTube sedang mengerjakan kebijakan yang akan memiliki lebih sedikit batasan untuk kekerasan dalam bermain game.