Kabar terbaru menyebutkan bahwa Google akan menutup layanan media sosialnya, Google+. Sebab, baru-baru ini, Google mengungkap kalo G+ yang biasa dibaca Google Plus itu mengalami kebocoran ratusan ribu data pribadi penggunanya.
Kebocoran data user atau pengguna itu berawal dari sebuah bug API dalam platform. Itulah yang bikin pengembang aplikasi pihak ketiga mendapatkan akses profil dan data pribadi pengguna G+.
Google sendiri mengklaim kalo belum ada pengembang yang berani mengakses data pengguna dari bug itu. Google juga mengungkap jumlah data pengguna yang bocor. Totalnya mencapai 500 ribu data bocor.
Di lain pihak, ada 438 aplikasi pihak ketiga yang mungkin bisa saja mengakses data pribadi pengguna bug tersebut. Data yang bocor sendiri mencakup nama pengguna, alamat email, pekerjaan, jenis kelamin, serta usia.
VP Engineering Google Ben Smith mengatakan bahwa belum ditemukan bukti kalau ada pengembang yang sadar akan bug tersebut.
Google sendiri mengaku kalo bug itu sebetulnya sudah 'ditambal' sejak Maret 2018 lalu. Tapi, nggak ada yang bisa memastikan apakah G+ bakal hidup lagi atau benar-benar dinonaktifkan selamanya.
Google sendiri kabarnya akan merombak izin untuk memungkinkan pengguna memilih data yang ingin dibagikan kepada aplikasi pihak ketiga. Gak hanya itu, Google juga bakal ngebatasin kemampuan aplikasi pihak ketiga untuk bisa mengakses data-data user-nya.
Ya... selamat jalan Google+. Semoga bisa balik lagi deh.