Pernah gak kalian bertanya-tanya, gimana sih nasib akun media sosial kalo penggunanya meninggal dunia?
Pertanyaan ini mungkin akan terngiang-ngiang di kepala kalian yang "sadar" bahwa hidup ini cuman sementara gengs. Kita semua akan mati pada waktunya. Di samping itu, kita semua kan (rata-rata) adalah pengguna media sosial nih. Hmm ....
Ya, selama kita hidup, ada baiknya kita berhati-hati membuat pos ke dalam akun media sosial kita. Soalnya, segala postingan yang kita unggah akan tersimpan selamanya di dalam akun tersebut.
Kenyataan itu juga diperkuat dengan penjelasan bahwasannya, kehidupan digital orang-orang di muka Bumi ini tetap ada. Termasuk jika kita sudah wafat nanti.
Tapi kira-kira, apa sih yang dilakukan masing-masing platform media sosial dengan akun yang penggunanya sudah meninggal dunia?
Umumnya, ya ... sangat bervariasi. Apa yang dilakukan juga tergantung pada keinginan keluarga atau kerabat terdekat pengguna yang telah meninggal tersebut.
Sebagian orang memiliki opsi untuk mengunjungi akun media sosial yang telah meninggal. Dan setidaknya itu bikin tenang. Tapi sebagian lainnya memilih untuk menghapus akun tak bertuan itu demi kebaikan penggunanya.
Dikutip dari The Independent, ada sekitar 8.000-an pengguna Facebook dilaporkan meninggal dunia dalam sehari. Demikian, akun pengguna tersebut dapat diubah menjadi akun memorial (memorial account) atau ditutup selamanya.
Facebook memperkenalkan fitur akun memorial agar siapa pun dapat melaporkan pengguna yang telah meninggal. Sistem yang diterapkan dalam akun memorial ini akan mengunci akun pengguna tersebut secara permanen dan mecegahnya mengirim pembaruan atau muncul dalam pemberitahuan ulang tahun.
Pada 2015 lalu, Facebook mengumumkan kebijakan baru yaitu 'Kontak Peninggalan' (Legacy Contact). Fitur ini bisa membaca tanggal dan hari ketika pengguna tersebut meninggal. Nantinya, akun pengguna yang telah meninggal dapat log ini secara otomatis pada hari saat dia wafat.