Elon Musk Akui Teknologi AI Sangat Berbahaya!

Elon Musk Akui Teknologi AI Sangat Berbahaya!

Elon Musk beserta beberapa ahli kecerdasan buatan (AI) dan eksekutif industri meminta untuk menunda pengembangan maupun pelatihan model AI.

 

Secara terbuka, Elon dan teman-temannya meminta jika model AI yang lebih canggih dibanding GPT-4 itu ditunda selama 6 bulan. Alasannya adalah karena adanya potensi bahaya bagi manusia.

 

Mereka menerangkannya melalui surat terbuka yang dibuat lembaga Future of Life Institute, dan ditandatangani oleh lebih dari 1000 orang, termasuk Musk, CEO Stability AI Emad Mostaque, peneliti DeepMind milik Alphabet, serta pakar AI Yoshua Bengio dan Stuart Russel.

 

"Sistem AI yang kuat seharusnya baru dikembangkan setelah kita yakin kalau efeknya akan positif dan risikonya masih bisa ditolerir," seperti yang tertulis di surat tersebut.

 

Dalam surat itu, dijelaskan apa saja ancaman bahaya AI bagi masyarakat maupun peradaban manusia, salah satunya adalah ekonomi dan disrupsi politik. Mereka juga meminta kepada pengembang agar bekerja sama untuk menciptakan kebijakan pemerintah.

Ilustrasi ChatGPT (detik)

 

Sebelumnya, pihak Kepolisian Uni Eropa (Europol) sempat menjelaskan potensi penyalahgunaan chatbot AI yang persis seperti ChatGPT.

 

Mereka mengatakan bila ChatGPT bisa digunakan untuk melakukan phising, disinformasi maupun kejahatan siber lainnya.

 

Ditambah, kecanggihan ChatGPT dalam menciptakan pola bahasa sangatlah mudah sehingga mampu meniru gaya bicara individu atau kelompok tertentu. Hal ini nantinya berpotensi bagi orang dalam melakukan kejahatan yang berbahaya.

 

"Kemampuan ChatGPT untuk menyusun teks yang realistis menjadikannya alat yang berguna untuk tujuan phising," ungkap Europol.

 

Europol juga menerangkan bila teknologi anyar ini punya keahlian dalam menciptakan teks yang otentik sehingga dapat dijadikan alat ideal untuk propaganda serta menyebarkan disinformasi.

 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"