"Keinginan ini datang dari kesalahpahaman radikal tentang kondisi manusia, di mana materialisme dan behaviorisme digabung dengan AI. Itu ditambah dengan ego dan ketakutan serta banyaknya uang yang diarahkan untuk penelitian," kata Campbell.
Lantaran banyak orang kaya yang melakukan hal-hal mustahil, ego mereka pun berujung menjadi 'Dr Frankenstein', dimana ia mengira ia bisa mengendalikan segalanya yang sebelumnya tak pernah dilakukan manusia mana pun.
"Orang-orang dengan ego besar berpikir bahwa mereka lebih penting daripada organisasi mereka," kata Campbell.
"Mereka berpikir bahwa, jika mereka pergi, dunia akan hancur karena mereka lebih pintar dari yang lain dan mereka ditempatkan di sini karena suatu alasan. Karena mereka sangat sukses dalam mewujudkan keinginan mereka, mereka berpikir, 'Mengapa saya tidak bisa mengalahkan (kematian)? Saya bisa mengalahkan apa pun," lanjutnya.