Gugatan tersebut muncul sebagai bentuk respon atas tulisan Amber di Washington Post pada Desember 2018 yang megatakan jika ia menjadi korban kekerasan seksual pada rumah tangganya.
Artikel itu sebenarnya tidak menyebut nama Depp, tetapi perceraian mereka pada tahun 2016 sudah menjadi kontroversial dan bermasalah.
Dalam gugatannya, Depp mengtakan jika Amber memberikan pernyataan ‘hoaks’ soal kekerasan seksual. Depp menuliskan jika hal itu telah merusak karirnya.
Hal itu terbukti setelah proyek film yang mendepak Johnny Depp termasuk keuntungan dari film Pirrates of Carribean tepat 4 hari setelah tulisan itu dimuat.
Walau tulisan tersebut tidak eksplisit menyebut nama Depp di dalamnya, gugatan itu menjelaskan jika tulisan di artikel itu seolah-olah mengartikan jika Depp telah melakukan kekerasan seksual kepada mantan istrinya.
Setelah Depp mengajukan gugatan, persidangan pencemaran nama baik ini baru dimulai pada pekan lalu setelah 2 tahun terhambat akibat pandemi.
Dalam pernyataan terbuka, pengacara Amber, Ben Rottenborn mengklaim jika Amber mengalami kekerasan dalam berbagai bentuk mulai dari fisik, emosi dan psikis.