“Pengaruh media sosial dan pers berdampak negatif pada kesehatan mental saya dan kecemasan masih menjadi perjuangan besar yang saya hadapi saat ini,” lanjutnya.
“Untungnya, dengan kasih sayang dan dukungan dari teman-teman dan keluarga, saya merasa cukup kuat. Saya tidak merasa sendirian lagi.”
Saat Brown melanjutkan pidatonya, dia berkata bahwa dia sekarang menggunakan platformnya untuk mengadvokasi aktor cilik dan generasi muda lainnya yang berjuang dengan perasaan kesepian yang sama.
“Media sosial dapat menjadi tempat yang merugikan bagi pikiran generasi saya dan generasi berikutnya. Kesehatan mental bukanlah topik yang tabu. Ini adalah topik yang perlu. Ingat, kita adalah manusia,” katanya.
Dia menambahkan: "Selama delapan tahun, saya ingin bersinar, berkembang dan keluar dari kotak yang semua orang coba tempatkan kepada saya. Saya memutuskan untuk diam ketika melakukan wawancara dan tidak mengatakan apa pun yang dapat diputarbalikkan karena saya takut. Tapi api itu dan semangat bebas dalam diri saya pun meledak hingga keluar. Tak butuh waktu lama bagi saya untuk akhirnya menyadari bahwa saya tidak peduli, bahwa diri saya yang sebenarnya sudah cukup."