Sedangkan di sisi lain, Eropa memberikan visa tunggal yang berlaku hanya 90 hari per enam bulan. Padahal ke-tiga belas balapan tersebut rencananya akan diselenggarakan selama empat bulan.
Tentu saja hal ini membuat bos Yamaha berang. Bahkan ia sampai membuat pernyataan bahwa timnya akan mundur dari turnamen MotoGP jika tetap akan dilaksanakan di Eropa saja. "Kami sudah tegaskan sebelumnya. Kami hanya bisa ikut MotoGP jika solusi atas masalah ini ditemukan. Insinyur mesin kami dari Jepang harus hadir saat balapan," ungkap Jarvis, dilansir Crash.