Berikut lirik lagu Cintamu Sepahit Topi Miring milik Jogja Hip Hop Foundation. Belakangan di TikTok viral rap Jawa dengan nada cepat yang di-lipsync para konten kreator dengan lirik 'Nong Ji Nong Ro'. Rupanya, itu merupakan penggalan dari lirik lagu Cintamu Sepahit Topi Miring. Single ini merupakan salah satu karya dari Jogja HipHop Foundation.
Lirik dalam lagu tersebut terdapat kombinasi bahasa daerah yaitu bahasa Jawa. Maka dari itu, tak sedikit warganet yang menanyakan artinya. Lagu Cintamu Sepahit Topi Miring ini menceritakan seseorang bernama Ranto Gudel yang rela melakukan berbagai cara untuk mencari cinta sejatinya.
Video music single Cintamu Sepahit Topi Miring ini diunggah untuk pertama kali pada 11 Januari 2013 melalui kanal Kill The TV. Hingga saat ini single Cintamu Sepahit Topi Miring sudah ditonton 20 juta kali sejak pertama kali diunggah ke YouTube. Penasaran kan arti dari lagu Cintamu Sepahit Topi Miring ini? Berikut penjelasannya!
Arti Lirik Lagu Cintamu Sepahit Topi Miring – Jogja Hip Hop Foundation
Video Klip Cintamu Sepahit Topi Miring Dari Jogja HipHop Foundation (YouTube)
Sengkuni leda-lede
(Sengkuni leda-lede)
Mimpin baris ngarep dhewe
(Pimpin garis depan sendiri)
Eh barisane menggok
(Hei, antrean sedang mencari)
Sengkuni kok malah ndheprok
(Kenapa Sengkuni malah bertepuk tangan?)
Nong eh nong ji nong ro
(Nong eh nong ji nong ro)
Senja di desa Baron
(Senja di desa Baron)
Matahari tenggelam di dalam kemaron
(Matahari terbenam dalam kegelapan)
Lembu betina lari melompat-lompat
(Sapi itu berlari dan melompat)
Dikejar-kejar anaknya yang kecil meloncat
(Dikejar oleh putra kecilnya, dia melompat)
Senja lucu dengan kasih sayang ibu dan anak
(Senja lucu dengan cinta ibu dan anak)
Langit senja mengandung sapi beranak
(Langit senja berisi sapi-sapi yang sedang melahirkan)
Terpesona Ranto melihat
(Ranto terpesona melihatnya)
Ia tertawa bergelak
(Dia tertawa terbahak-bahak)
Dan berubah jadi Ranto Gudel
(Dan berubah menjadi Ranto Gudel)
Sang pelawak Dadi Marmoyo
(Komedian Dadi Marmoyo)
Di panggung ketoprak
(Diatas panggung)
Ranto Gudel meminum arak
(Ranto Gudel meminum alkohol)
Terendam di dalam ciu
(Tenggelam dalam ciu)
Birahinya berubah jadi biru
(Nafsunya membiru)
Diajaknya Nyai Dasima bercinta
(Ia mengajak Nyai Dasima untuk bercinta)
Dengan cinta sepahit topi Miringnya
(Dengan cinta sepahit topi miringnya)
Layar dibuka turun hujan gembukan
(Layar dibuka dan hujan turun)
Dewi Mlenuk jembuk datang
(Dewi Mlenuk datang)
Membawa seguling roti cakwe
(Bawa sepotong roti)
Marmoyo rebah terguling tidur
(Marmoyo tertidur)
Di pangkuan Nyai Dasima
(Di pangkuan Nyai Dasima)
Yang sekeras ciu cangkol buah dadanya
(Yang sekeras payudaranya)
Ke mana Ranto Gudel pergi
(Kemana perginya Ranto Gudel?)
Panggung selalu harum dengan arak yang wangi
(Panggung selalu harum dengan arak yang harum)