Nama Song Hye Kyo dan Song Joong Ki tengah jadi perbincangan para ahli di industri hiburan. Bukan soal kisah asmara mereka, melainkan terkait kesenjangan gaji antara aktor dan aktris Korea Selatan. Disebutkan jika aktor pria dibayar lebih tinggi daripada lawan main wanitanya.
Bahkan menurut laporan The Korea Herald, rata-rata kesenjangan gaji antara laki-laki dan perempuan di Korea mencapai 34,1 %, ini termasuk kesenjangan terbesar di antara negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Selain itu media lokal, Wikitree menyebut ada kasus di mana aktor pria dibayar sampai lima kali lebih tinggi daripada pemain utama wanitanya. Dalam industri hiburan Korea, sulit untuk menemukan aktris papan atas yang menghasilkan lebih dari 100 juta won per episode.
Padahal, bintang pria menerima gaji setinggi langit yang jumlahnya mencapai rata-rata dua kali lipat yakni 200 juta won per episode. Contohnya Song Hye Kyo dan Song Joong Ki. Song Hye Kyo sudah berkecimpung lebih lama dari Song Joong Ki di industri ini.
Bahkan aktris 41 tahun itu membintangi lebih banyak drama populer. Tapi, biaya penampilan Hye Kyo masih jauh lebih rendah daripada mantan suaminya. Secara khusus, reporter menyebut Song Hye Kyo dibayar 200 juta won per episode untuk perannya di The Glory.
Sementara itu, produser Vincenzo menghabiskan 300 juta won per episode untuk merekrut Song Joong Ki. Hal ini yang akhirnya memunculkan adanya unsur diskriminasi gender antara aktor dan aktris. Akan tetapi, kesenjangan gaji yang begitu besar ini bukan tanpa alasan.
Menurut orang dalam di industri hiburan Korea Selatan, perbedaan biaya penampilan tersebut berasal dari konten naskah dan profitabilitas para aktor. Banyak skrip yang saat ini lebih fokus pada pemeran utama pria daripada karakter wanita.