"Kupikir itu sudah berlalu dan aku sudah mengatasinya. Tetapi tepat saat kita berbicara, aku menangis lagi. Kurasa masih sakit. Aku pikir aku sudah berhasil mengatasi itu tapi aku masih menangis. Kalau aku pikirkan lagi, mereka sangat kejam," jelas Somi.
Lebih lanjut, Somi akhirnya mencoba mengubah situasi saat semester kedua di kelas 6 untuk mengakhiri perundungan yang diterimanya. Jeon Somi mencoba berbicara dengan pelaku secara langsung dan memberitahu tentang penderitaan yang dialaminya.
"Setelah berbicara dengan mereka satu per satu, berita menyebar, dan anak-anak menyadari bahwa mereka juga tidak tahu mengapa mereka menindasku, dan untungnya aku tidak menyelesaikan tahun sekolah sebagai orang buangan. Kami bisa berbaikan sebelum lulus," tandas Jeon Somi.