10 Tahun Berlalu, Bobby iKON Beberkan Alasan Nge-Diss RM BTS di MAMA 2014

Bobby iKON akhirnya memberikan penjelasan soal alasannya nge-diss atau menghina RM BTS saat tampil di MAMA 2014 lalu. Di mana saat itu, Bobby membawakan lagu yang menyinggung BTS dan RM yang saat itu masih bernama Rap Monster.

Dalam rapnya di lagu Come Here, Bobby berkata: "Mereka menyebutku monster. Kamu lebih menyukai cermin berukuran penuh daripada ruang bawah tanah, bukan? Jika penampilan juga merupakan keterampilan, maka aku Won Bin di depan kaca antipeluru."

Fans percaya bahwa referensi Bobby terhadap 'monster' dan 'kaca antipeluru' ditujukan pada RM dan BTS, 'Bulletproof Boy Scouts'. Kejadian ini tentu memicu kehebohan. Apalagi RM BTS sempat menanggapi hal ini dalam sebuah wawancara.

Kini setelah 10 tahun berlalu, Bobby iKON mengungkap yang sebenarnya terjadi. Hadir di konten YouTube Moneygraphy, idol bernama asli Kim Jiwon itu mengatakan bahwa RM mengetahui niatnya. Maka dari itu leader BTS itu sempat memberi tanggapan.

Ditegaskan, banyak netizen yang tidak memahami konsep diss dan menilainya sebagai serang langsung dan pribadi terhadap RM. Tapi kenyataannya, itu merupakan hal yang biasa di dunia hip hop. Justru hal itu dilakukan Bobby sebagai rasa hormatnya pada RM.

Saat membahas masalah ini, Bobby iKON juga mengungkap reaksi orang terdekatnya yang malah menyarankan untuk menyinggung EXO dan bukan BTS. Jujur saja, Bobby mengaku tak berani menyinggung EXO karena takut diserang oleh fans grup asuhan SM Entertainment itu.

"Inilah yang aku pikirkan, ada pertanyaan 'Mengapa kamu tidak menyerang EXO?' mereka menanyakannya kepadaku. (Aku bilang) EXO memiliki banyak fans. Jika aku macam-macam dengan EXO, aku akan mati," ujar Bobby iKON yang seketika mengundang gelak tawa seisi studio.

Di tahun 2014, EXO memang sudah menjadi boy grup papan atas pemenang Daesang dengan popularitas besar. Sementara BTS masih merupakan grup yang relatif baru. Hal ini yang menjadi pertimbangan bagi Bobby untuk memilih siapa kiranya yang akan diajak beradu karya.