Uni Eropa baru saja menyetujui keberadaan vaksin Ebola dengan status "otorisasi pemasaran bersyarat." Vaksin, yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Merck, dikenal sebagai Ervebo. Ini adalah vaksin Ebola manusia pertama yang disetujui oleh UE.
Ervebo pertama kali direkayasa oleh Badan Kesehatan Masyarakat Kanada dan Angkatan Darat AS lebih dari satu dekade lalu. Pada 2014, setelah wabah Ebola di Afrika Barat, Merck memperoleh hak untuk mengembangkan vaksin.
"Otorisasi pemasaran bersyarat" adalah jenis persetujuan yang diberikan untuk obat-obatan yang memenuhi kebutuhan medis yang tidak terpenuhi. Ini memungkinkan obat untuk maju dengan data yang kurang komprehensif daripada yang biasanya diperlukan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
Tes awal Ervebo terlihat menjanjikan, dengan vaksin terbukti 100 persen efektif selama uji coba di Guinea, dan sebagai bagian dari pengembangan klinis, Merck telah menyumbangkan lebih dari 250.000 dosis ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Merck berencana untuk mulai memproduksi Ervebo di Jerman mulai kuartal ketiga 2020. Vaksin ini juga sedang dalam proses peninjauan yang diprioritaskan oleh Food and Drug Administration (FDA) AS.
Menurut Komisi Eropa, wabah Ebola di Afrika Barat yang dimulai pada tahun 2014 menewaskan lebih dari 11.000 orang. Wabah terbaru terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan memperlihatkan tingkat kematian 67 persen, dan lebih dari 3.000 orang telah terinfeksi virus.
WHO menyatakan Ebola sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada bulan Juli. Dan hingga sekarang ini peringatan tersebt masih tetap berlaku.