Tips Makan Opor dan Ketupat Sehat Agar Hari Raya Idulfitri Tetap Spesial

Momen lebaran atau Idulfitri terasa kurang jika tanpa hidangan opor ayam dan ketupat. Seakan kedua makanan ini sudah menjadi bagian dari tradisi. Bahkan di beberapa tempat, ada waktu tersendiri untuk menikmatinya, yang disebut lebaran ketupat.

Masyarakat secara bebarengan membuat ketupat yaitu beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa muda atau janur kemudian dimasak dengan cara dikukus. Serta memasak opor ayam untuk dinikmati bersama tamu yang berkunjung.

Masalah bisa muncul jika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi opor yang penuh lemak. Serta mungkin makanan pendamping lain seperti gulai kambing, rendang, tongseng dan lain-lain.

Menurut seorang ahli gizi Yeni Prawiningdyah dari RSUP dr Sardjito tentu tidak sehat mengkonsumsi banyak makanan berlemak dalam waktu singkat. Seperti saat lebaran dengan sejumlah masakan penuh kadar lemak dan santan yang tingi.

Jika terpaksa tidak bisa mengurangi jumlah karena sudah bagian dari tradisi, lemak dan santan tinggi tersebut bis distabilkan dengan cara mengonsumsi sayur dan buah saat pagi, siang dan sore.

"Oleh karena itu, setelah mengonsumsi makanan yang mengandung lemak dan santan harus tetap diimbangi dengan yang lain misalnya sayur dan buah," kata Yeni seperti yang dilansir dari Tribunnews.

Dilihat dari hidangan pendamping tersebut, Ahli Gizi RSUP dr Sardjito,  menjelaskan, seseorang tidak boleh mengonsumsi suatu makanan yang memiliki kadar lemak dan santan yang tinggi.

"Jadi kalau sudah makan misalnya opor ayam tidak boleh ditambah makan yang mengandung santan lagi, diimbangi dengan sayuran tumis atau yang lain dan tidak makan kerupuk karena mengandung radikal bebas yang terkandung di dalam minyaknya," ucapnya.