Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Mereka berfungsi sebagai sumber energi utama. Di dalam tubuh, karbohidrat diubah menjadi glukosa, yang kemudian berfungsi sebagai bahan bakar sel-sel tubuh kita.
Dalam mengonsumsi karbohidrat, menurut Harvard TH Chan School of Public Health, jenis atau kualitas karbohidrat yang dikonsumsi lebih penting daripada kuantitas yang dikonsumsi. Secara umum karbohidrat ada dua jenis, sederhana dan kompleks.
Contoh karbohidrat sederhana adalah roti, kue kering, dan kue. Karbohidrat sederhana jenis ini sama dengan biji-bijian olahan, artinya makanan tersebut berasal dari biji-bijian olahan. Pengolahan biji-bijian tersebut bertujuan untuk meningkatkan umur simpan produk, namun pada saat yang sama mengakibatkan banyak kehilangan zat gizi, seperti vitamin dan mineral.
Persamaan Nasi dan Mie
Mie yang biasa kita konsumsi merupakan produk olahan tepung. Jika mie tidak dibuat dari biji-bijian utuh, maka mie tersebut merupakan produk biji-bijian olahan. Sedangkan nasi putih memang merupakan butiran olahan. Oleh karena itu, dari jenisnya kita dapat menyimpulkan bahwa baik nasi maupun mie merupakan produk biji-bijian olahan.
Konsumsi biji-bijian olahan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik. Biji-bijian olahan juga dapat memicu peradangan pada tubuh yang dapat berujung pada penyakit degeneratif seperti jantung, stroke, dan diabetes.
Keduanya memiliki indeks glikemik yang tinggi. Indeks glikemik adalah satuan ukuran yang digunakan untuk mengukur bagaimana makanan dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Semakin tinggi indeks glikemik, semakin tinggi pula kemampuan makanan tersebut dalam meningkatkan kadar gula darah. Indeks glikemik dianggap tinggi jika di atas 70, sedang jika berkisar antara 56-69, dan rendah jika di bawah 55. Nasi putih memiliki nilai indeks glikemik sebesar 73, sedangkan makanan seperti mie dan pasta biasanya berada pada nilai sedang pada nilai glikemik indeksnya.
Nasi vs Mie, Mana yang Lebih Sehat?