Orangtua biasanya memaksa anak makan karena khawatir dan cemas tentang asupan anak. Orangtua mengkhawatirkan kesehatan dan kesejahteraan anak mereka jika anak mereka tidak cukup makan. Jika seorang anak kekurangan berat badan, orang tua cenderung ingin mendorong makan dan mungkin akhirnya menggunakan tekanan tanpa menyadari bahwa cara tersebut mungkin memiliki efek sebaliknya.
Tekanan orang tua untuk makan juga bisa berasal dari keinginan untuk tidak membuang-buang makanan yang telah disiapkan, dan keyakinan bahwa anak harus 'membersihkan piringnya'.
Berikut ini berbagai bentuk paksaan yang sering dilakukan orangtuan pada anak soal makan:
1. Tekanan: "Ayo makan semua wortelnya!"
2. Membujuk: "Tinggal sedikit kok, yuk dihabiskan!"
3. Pemerasan emosi: "Anak pintar akan memakan makan malam mereka setelah Ibu bekerja keras memasaknya."
4. Penggunaan aturan: "Makan seusiamu; tiga kentang karena kamu berumur tiga tahun."
5. Iming-iming: "Jika kamu memakan semua yang ada di piring kamu boleh meninggalkan meja."
6. Hukuman: "Kamu tidak bisa pergi dan bermain di luar kecuali kamu menghabiskan makananmu!"
7. Memberi makan paksa: secara fisik memasukkan makanan ke dalam mulut anak dan memaksanya untuk menelan.