Sejumlah Pengguna Vapor di AS Sakit Paru-Paru Secara Misterius, Apakah Kebiasaan Ini Penyebabnya?

Sejumlah Pengguna Vapor di AS Sakit Paru-Paru Secara Misterius, Apakah Kebiasaan Ini Penyebabnya?

Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat melaporkan satu fenomena kesehatan yang sama. Beberapa orang masuk rumah sakit dengan kondisi masalah serius pada paru-parunya.

Belum ada klaim diagnosis mengapa mereka mengalami penyakit seperti itu. Kecuali terdapat satu fakta bahwa sebagian besar pasien merupakan pengguna vapor aktif seperti yang dilansir dari Gizmodo.com.

Menggunakan vapor (michiganradio.org)

Seperti yang dilaporkan Departemen Pelayanan Kesehatan Wisconsin, mereka menemukan 15 kasus semacam ini dan kemungkinan akan bertambah 15 lagi. Pejabat setempat mengatakan bahwa setidaknya 6 orang "mengalami masalah pernafasan parah setelah menggunakan vapor."

Sedangkan di Minnesota, pemerintah melaporkan empat kasus serupa yang muncul secara bersamaan. Ditambah dokter dan pihak departemen kesehatan di New York, California, dan Indiana menemukan kasus penyakut paru-paru yang menyerang para pengguna baru vapor.

Model alat vapor (foxnews.com)

Belum ada laporan korban meninggal dunia dari kasus ini. Mereka yang dirawat di rumah sakit sebagian besar sembut dan sebagian lainnya mendapati masalah jantung dan hati yang tak bisa hilang.

Dan juga para ahli percaya bahwa permasalahan kesehatan dari vapor akan muncul dari seorang pengguna kronis jangka panjang. Mirip dengan masalah yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok tembakau secara tradisional.

Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa bahan-bahan yang biasanya ditemukan dalam rokok elektronik dapat menyebabkan efek kesehatan potensial, termasuk kerusakan paru-paru, pada penggunanya.

Rokok tembakau dan vapor (freedomworks.org)

Beberapa produk vapor sendiri juga dapat meningkatkan risiko cedera, karena mereka dapat terlalu panas, yang kemudian dapat menghasilkan "muatan tinggi bahan kimia beracun, bersama dengan logam beracun." Pasien dilaporkan telah menggunakan berbagai macam produk, dengan metode vapor yang berbeda.

Kasus-kasus ini bukan satu-satunya indikasi bahwa vapor, bahkan dalam jangka pendek, mungkin lebih berisiko daripada yang diperkirakan. Terdapat juga laporan bahwa lebih dari 100 insiden orang yang mengalami kejang segera setelah vaping. 

Dan bahkan sebelum sekelompok kasus baru ini, dokter telah melaporkan kasus orang yang mengalami “paru-paru basah” yang meradang akibat vaping, karena hipersensitif terhadap salah satu bahan yang mereka hirup.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"