Prediksi Risiko Demensia dari Kecepatan Berjalan, Gimana Caranya?

Prediksi Risiko Demensia dari Kecepatan Berjalan, Gimana Caranya?

Menurut sebuah studi baru, memantau perubahan dalam memori dan kecepatan berjalan dari waktu ke waktu dapat membantu mengidentifikasi risiko demensia.

Demensia sebagian besar terjadi karena bertambahnya usia. Penyakit yang menimpa orang tua.

Demesia gak ada obatnya, sehingga para peneliti mengembangkan metode baru. Gimana caranya memprediksi demensia juga faktor-faktor yang meningkatkan risikonya.

Demensia pada orang tua (sor.org)

Salah satu gejala awal demensia adalah kehilangan ingatan. Memang banyak orang yang mengalami penurunan kognitif seiring bertambahnya usia, tapi gak selalu jadi demensia.

Kehilangan memori bukan cara yang dapat diandalkan untuk memprediksi risiko demensia.

Beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa kecepatan berjalan dapat memprediksi risiko demensia. Studi lain menyimpulkan klau individu yang ingatan dan kecepatan berjalannya menurun bersama-sama paling berisiko terkena demensia.

Para peneliti menggabungkan data dari enam studi skala besar, termasuk Mayo Clinic Study of Aging dan The Swedish National Study on Aging and Care dalam Studi Populasi Kungsholmen.

Kecepatan berjalan memprediksi demensia (gratisrecruitment.com.au)

Pada awal penelitian, para ilmuwan mengecualikan siapa pun dengan gangguan kognitif atau demensia yang sudah ada sebelumnya. Mereka juga mengecualikan siapa pun dengan gaya berjalan sangat lambat - lebih lambat dari 0,6 meter per detik.

Di seluruh enam studi, penulis menemukan kalau individu yang mengalami penurunan memori memiliki risiko 2,2 hingga 4,6 kali lebih tinggi terkena demensia daripada yang biasanya.

Di antara mereka yang hanya mengurangi kecepatan berjalan, risiko demensia meningkat 2,1 menjadi 3,6 kali, dan efek ini hanya signifikan secara statistik dalam tiga dari enam studi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"